6 Ciri Gereja Presbiterian Protestan yang Harus Diketahui

6 Ciri Gereja Presbiterian Protestan yang Harus Diketahui

6 Ciri Gereja Presbiterian Protestan yang Harus Diketahui – Nama Gereja Presbiterian mungkin masing belum banyak diketahui masyarakat luas. Gereja ini merupakan satu dari beberapa denominasi yang ada di wilayah gereja Protestan yang memiliki akar dalam reformasi yang terjadi di Eropa Barat pada abad ke – 16. Gereja Presbiterian ini memiliki ajaran dan juga doktrin dari Yohanes Calvin, seorang revormator yang berasal dari Prancis. Calvin ini memiliki banyak murid, salah satu yang paling terkenal ialah John Knox yang akhirnya memunculkan kelembagaan dari gereja tersebut dari Skotlandia. Oleh karena berbagai hal tersebut, Gereja Presbiterian ini akan ditemukan di berbagai negara yang merupakan bekas penjajahan koloni Inggris, seperti Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, India dan lain sebagainya. Selain itu Gereja juga ini juga dengan mudah ditemukan di negara-negara yang mendapatkan pengaruh kuat dari Amerika Serikat, seperti Filipina serta Korea Selatan.

Presbycoalition – Adapun untuk gereja-gereja protestan di Indonesia sendiri secara umum mengikuti tradisi utama protestanisme yang ada di Belanda yakni tradisi Hervormd. Gereja tersebut juga latar belakangnya menelusuri ke Yohanes Calvin yang mana mengakibatkan gereja protestan yang ada di Indonesia ini biasanya akan mempunyai banyak sekali kesamaan dengan Gereja Presbiterian tersebut. Untuk kenali seperti gereja tersebut, silahkan simak ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Dasar Utamanya Calvinisme
Ciri utama dari Gereja Presbiterian ini yang menjadi pembeda dengan gereja-gereja lainnya adalah dasar utama untuk organisasi dan ajarannya. Gereja Presbiterian ini memiliki dasar utama Calvinisme. Walaupun begitu sering dengan perkembangan zaman, saat ini banyakk dari Gereja Presbiterian ini yang menganggap dasar utama ini terlalu penting.

2. Menolak Penggunaan Alat Musik Dalam Ibadahnya
Apabila gereja identic dengan ibadahnya yang akan melibatkan music serta alat music, Gereja Presbiterian konservatif umumnya akan menolak penggunaan dari berbagai alat music tersebut. Hal ini tentunya menjadi pembeda yang besar antara Gereja Presbiterian ini dengan gereja pada umumnya.

3. Menolak Perempuan untuk Mendapatkan Jabatan Gerejawi
Selanjutnya yang Anda harus ketahui dari Gereja Presbiterian ini adalah cirinya yang menolak perempuan untuk bisa mendapatkan berbagai jabatan gerejawi. Contoh jabatan yang ditolak untuk diduduki oleh perempuan ini seperti poisi penatua, pendeta dan juga diaken.

6 Ciri Gereja Presbiterian Protestan yang Harus Diketahui

4. Dalam Perjamuan Kudus Sering Pakai Satu Cawan yang Sama
Dalam pelaksaan perjamuan kudus, Gereja Presbiterian ini sering kali akan mempergunakan satu buah cawan yang sama. Tak hanya itu saja, beberapa dari gereja ini juga menekankan adanya doktrin ganda dari predestinasi.

5. Kekuasaan Tertinggi ada di Penatua
Di Gereja Presbiterian ini kekuasaan tertingginya adalah Penatua atau presbiter atau presbuteros. Penatua dalam gereja ini dibagi menajdi dua buah golongan yakni golongan penatua yang memimpin dan juga penatua yang mengajar (pendeta). Kedua jenis dari penatua Gereja Presbiterian ini adalah majelis gereja yang tentu saja akan memimpin, memelihara dan menegakkan disipin untuk mecapai misi gereja tersebut. Secara khusus kedua jenis panatua gereja ini memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang harus dijalankan.

Baca juga : 5 Info Penting yang Wajib Diketahui Soal Gereja Presbiterian Protestan

6. Menganggap Penting dan Mengutamakan Pendidikan
Terakhir yang jadi ciri dari Gereja Presbiterian ini adalah selalu menganggap penting dann menganggap penting pendidikan. Oleh karena itulah gereja ini mengutamakan penyelidikan secara terus menerus terhadap Alkitab, penafsiran ulang atas berbagai doktrin gereja yang ada, sampai pada pengembangan beragam tulisan bertema teologis. Secara umum Gereja Presbiterian ini percaya bahwa iman yang dimiliki seseorang harus diwujudkan dalam perbuan serta kata-kata, seperti dalam kemurahan dan juga keramahtamahan.