Badan Kepemimpinan Gereja Presbiterian Prostestan – Bentuk badan hukum dari sebuah gereja pastinya menggunakan banyak komponen dan tujuan. Karena itulah ada sejumlah potensi besar ketika gereja Presbiterian Prostestan dibentuk pertama di Amerika Serikat. Bahkan sampai sekarang politisi Presbiterian terdapat di dalam akses Gerejanya, sehingga ada empat tingkat kepemimpinan dan administrasi Buku Tata Gereja yang selama ini digunakan sebagai panduan.
Presbycoalition – Sejumlah Gereja besar di dunia pastinya memiliki badan kepemimpinan, ditambah lagi ada beberapa fungsi dari setiap badan kepemimpinan yang membuahkan manfaat luas di dalam ataupun luar gereja. Sejauh ini Jemaat dan kepemimpinan gereja Prebiterian Prostestan selalu membuahkan banyak fungsi yang sekarang sudah semakin jelas dihadirkan dalam banyak sarana pengembangannya.
Badan Kepemimpinan Gereja Presbiterian Prostestan
Sekian banyak daftar Gereja besar di dunia akan terus membuahkan banyak akses dan tingkat administrasi berbeda-beda. Dalam Buku Tata Gereja, Presbiterian Prostestan memiliki beberapa tingkatan badan kepemimpinan yang semuanya memberi sarana-sarana paling tepat agar ke depannya ada sejumlah fungsi bisa dihadirkan di dalamnya.
– Majelis Jemaat
Rata-rata fungsi dari setiap Majelis Jemaat sudah bisa kita lihat terutama pada perkembangan yang dihadirkan setiap umat. Pada beberapa komponen Majelis Jemaat ini bisa kita lihat ada tingkatan perkembangan yang semuanya bisa disajikan dengan baik terutama pada sisi kebutuhan jemaat.
Tingkatan di dalam Majelis Jemaat juga dibedakan menurut fungsinya. Karena itulah susunan petinggi di dalam Majelis Jemaat ini tidak selalu sama, sehingga perannya dibedakan dari skala paling besar sampai paling kecil sekalipun.
– Klasis
Klasis sendiri dibentuk dari gabungan jemaat dan pendeta di sebuah daerah bersama dengan adanya penatua terpilih. Biasanya petaua akan dipilih berdasarpan proporsi kerjanya. Sehingga klasis ini akan memberi akses berbeda-beda untuk semua jemaat Presbiterian yang kemungkinan besar sudah tersebar di seluruh dunia.
Adapun daerah atau negara yang sudah memiliki tingkatan klasis Presbiterian Prostestan mulai dari Korea, India, dan masih banyak lagi. Klasis memiliki tanggung jawab pada proses penahbisan dan pengukuhan pendeta di setiap jemaat. Bahkan memiliki peran sebagai pengadilan banding dari Majelis Jemaat.
– Sinode
Tingkatan lebih besar dari klasis sekarang berbentuk sinode. Beberapa klasis yang bergabung bersama kemudian membentuk sinode dengan jumlah klasis minimal tiga. Jumlah kenaggotaan sinode ini sekurang-kurangnya memiliki struktur pendeta untuk melayani pemberitaan firman beserta skramen kemudian penatua.
Secara umum Sinode ini memilki arti sebagai badan kepemimpinan tingkat menengah antara klasis dan tingkat persidangan umum. Meskipun tugas sebuah sinode cukup besar, akan tetapi tanggung jawab dalam mengemban misi gereja di seluruh daerah sangatlah besar. Karena itulah sinode ini harus melakukan rapat dalam kurun waktu 2 kali setahun.
Baca juga : Faktor Pembeda Gereja Presbiterian dan Gereja Katolik
– Persidangan Umum
Secara khusus persidangan umum ini menjadi satu solusi untuk menerapkan misi gereja kemudian bisa dimanfaatkan sebagai pembantu komunikasi antara klasis dan pesidangan umum. Penyelsaian sebuah konflik juga bisa mengandalkan akses persidangan umum ini. Maka dari itu pertemuan dari sebuah persidangan umum akan dipimpin oleh seorang moderator dan sekretaris yang sudah dipilih sebelumnya.
Jadi saat ini perkembangan di dalam Gereja Presbiterian Prostestan akan selalu membuahkan banyak sarana yang kemudian sanggup dihadirkan sebagai modal terbaik untuk perkembangan gereja Presbiterian Prostestan. Karena itulah, saat ini pengembangan imat jemaat dan beberapa kegiatan Gereja Presbiterian Prostestan bisa dipantau. Sampai akhirnya ada banyak sarana-sarana komunikasi yang semuanya bisa diamati secara detail hingga akhirnya ada banyak solusi yang sekarang bisa dipenuhi dengan adanya Presbiterian.