Perbedaan Antara Presbiterian dan Lutheran – Bukan merupakan rahasia umum lagi bila penganut agama kristen melebihi 2 Miliar jiwa. Akan tetapi tidak semua penganut agama tersebut dapat melaksanakan ibadah di berbagai gereja seperti pada umumnya. Itu karena terpadat banyak paham yang menjelaskan tentang denominasi atau gereja. Yang mana denominasi tersebut terpecah menjadi 2 bagian yaitu Presbiterian dan Lutheran. Keduanya boleh jadi berbeda, akan tetapi memiliki kesamaan dalam mengagungkan Yesus Kristus sebagai Tuhan atas segala ajaran yang diberikan sejak dulu kala.
Memang tak mengherankan jika pemeluk agama kristen atau protestan makin tahun makin banyak. Kondisi tersebut terjadi lantaran faktor keluarga dan orang lain. Akan tetapi sejumlah paham telah menjelaskan bahwa Presbiterian sangat jauh berbeda dengan Lutheran. Dan untuk itu, artikel kali ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang perbedaan antara keduanya.

Apa yang Dimaksud Dengan Presbiterian?
Presbiterian merupakan suatu denominasi atau gereja yang bernaung di bawah agama kristen. Sejarah awalnya, peribadatan ini mendapatkan pengaruh besar dari salah satu teolog ternama asal Prancis, John Calvin sejak abad ke-16. Ia sendiri telah terpengaruh oleh Martin Luther yang merupakan pimpinan besar gerakan reformasi di Jerman. Singkatnya, kaum kristen tersebut mendapatkan bantuan dari para imigran asal Skotlandia yang pada akhirnya sukses menyebarluaskan ajaran – ajarannya di berbagai belahan dunia.
Dalam kajian agamanya, gereja Presbiterian lebih menekankan pada Supremasi Alkitab dan Yang Maha Kuasa serta Anugerah yang tak pernah usai. Akan tetapi mereka lebih mempercayai bahwa Allah merupakan yang paling tinggi dari pada Yesus Kristus lantaran memberikan karunia terbesar untuk semua umat manusia.
Lantas Bagaimana Dengan Lutheran?
Lutheran merupakan para penganut agama katolik yang bermula dari ajaran Luther sang teolog asal Jerman. Luther sendiri pun tidak terlalu meyakini bahwa kristen merupakan agama yang lurus. Sampai pada akhirnya Ia beranggapan bahwa para penganut kristen sering menyimpang dari ajaran Alkitab atau hal – hal lain yang berhubungan dengan keimanan. Dalam sejarahnya, Luther menjadi penentang keras terhadap praktik gereja katolik Roma dan dogma di awal tahun 1521. Kemudian Ia bersikeras untuk memperkenalkan sebuah tesisnya yang berjudul “The 95 Theses” demi merubah segalanya.
Pada aksi tersebut, Luther sama sekali tidak menginginkan terjadinya perpisahan antar gereja. Akan tetapi Ia tampil berani dalam upaya penentangan gereja katolik Roma dan para klerus. Sehingga para penganut ajarannya yang sukses membuat gereja terpisah yang hingga kini dikenal dengan sebutan Lutheran.
Karakteristik Presbiterian dan Lutheran
Bicara tentang karakteristik Presbiterian dan Lutheran. Keduanya sama – sama menganut agama protestan. Akan tetapi tak sedikit pengikutnya yang hingga kini menyimpang ke agama lain untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam beribadah. Hal tersebut telah menjadi fakta dan sering mengundang kontroversi. Jika dikembalikan lagi, semua itu tergantung setiap individu. Karena mereka berhak untuk memeluk agama dan keyakinan masing – masing.
Di satu sisi, Presbiterian hanya percaya bahwa Allah berkuasa atas segalanya. Bagi mereka, tidak semua manusia mendapatkan keselamatan. Dan sejumlah orang yang tidak ditakdirkan selamat akan dimasukkan ke neraka untuk selama – lamanya. Sementara Lutheran hanya percaya bahwa semua umat manusia akan mendapatkan dan keberkahan Yesus Kristus.
Jika ditelisik lebih dalam, Presbiterian dan Lutheran tidak memiliki perbedaan yang amat jauh. Karena semua umat manusia yang rajin beribadah dan bertakwa pasti akan mendapatkan keselamatan baik di dunia maupun di hari akhir.